Close Encounter

Kamu menjalankan motormu dengan kecepatan tinggi. Kamu berangkat kerja agak telat hari ini dari sebelumnya karena ada urusan dirumah yang mesti diselesaikan terlebih dahulu. Satu demi satu kendaraan kamu lewati mengikuti sebuah motor didepanmu. Sudah beberapa minggu belakangan ini kamu menjalankan motormu dengan cara seperti itu. Tidak terlalu lambat, tapi juga tidak bisa dibilang ngebut. Kamu selalu berhati hati dalam melewati setiap kendaraan, selalu memperhitungkan setiap kemungkinannya.

Sampai akhirnya kamu melewati jalanan kampung yang tidak terlalu lebar. hanya cukup untuk dua angkot plus sebuah motor ditengah2nya. Kamu masih mengikuti si motor itu dan mencoba mengikuti jejaknya. Suatu saat, kamu kehilangan jejak si motor karena dia mampu nyelip di celah sempit diantara dua angkot yang berpapasan. Kamu mengambil keputusan untuk menginjak pedal rem dan mencoba untuk play safe aja. Tak lama kemudian kamu melihat celah, tak ada kendaraan disebelah kanan. “Ini kesempatanku”, pikirmu.. Lalu kamu memutar gas, menambah kecepatan untuk melalui sebuah mobil kijang merah yang ada disebelah kirimu. Tanpa diperkirakan sebelumnya, ternyata si kijang merah juga menambah kecepatan. Kalau ingin melampaui si kijang merah ini, aku harus menambah kecepatan, pikirmu. Kecepatan ditambah, 60km/jam telah terlampaui semenjak tadi, di jalanan kampung yang cukup sempit.

Entah apa yang ada dibenak si kijang merah. Begitu kamu menambah kecepatan, dia pun ikut menambah kecepatan seolah tidak ingin membiarkan kamu melewatinya. Ah ada apa denganmu, woi kijang!! Dari belokan jalan didepan tiba tiba muncul sebuah kendaraan lain. Kamu sudah berada di jalur kanan dari jalanan kampung yang sempit, dengan kecepatan diatas 60km/jam, disebelah kiri kamu seorang pengendara kijang merah yang ber-ego besar yang tidak ingin disalip. Kamu melihat kendaraan itu datang dari arah yang berlawanan denganmu. Dia membunyikan klaksonnya dengan kencang dengan jarak yang semakin dekat. Seketika itu juga tiba-tiba kamu merasa seolah olah waktu berjalan semakin perlahan. Seperti berada dalam suatu adegan slow-motion. Yang terakhir kamu dengar adalah suara klakson kendaraan didepan mata yang berangsur angsur pudar, kamu melihat sebuah cahaya yang menyilaukan mata, dan begitu cahaya itu hilang, kamu melihat adegan demi adegan dalam kehidupan kamu diputar kembali.

Seperti dalam film-film, kamu seperti berada dalam teater IMAX 3D dan menyaksikan highlight dari perjalanan hidup kamu. Tiba -tiba kamu tersentak. “Tidak!! Tidak sekarang!” teriak mu..Seketika itu juga tayangan itupun hilang dan kendaraan yang tadi sudah semakin dekat. Semuanya tidak lagi seolah berada dalam slow-motion. Semua kembali ke kecepatan aslinya. Kamu hanya punya beberapa detik untuk mengambil keputusan. “Ya Allah!”, teriak mu didalam helm sambil menekan pedal rem, lalu membelokkan setir ke kiri, dan membalikkan setir ke kanan, hanya beberapa sentimeter dari kendaraan di kanan maupun si kijang merah. Jantung berdegup kencang bagaikan bedug di hari raya lebaran. “Alhamdulillah”…

Kamu lalu menepikan motormu dan menenangkan degupan jantung sambil menengok ke belakang ke arah tikungan. “That was close…very close.”, sambil menghela napas panjang. Kamu lalu melanjutkan perjalananmu ke kantor dengan perlahan. Kamu bersyukur masih diberikan kesempatan untuk menjalani hidup. Rasanya bagaikan anugerah. Kamu lalu teringat akan satu ungkapan jawa,
“Today is a gift, that is why they call it present”.

Have a nice day..

Leave a comment